Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Diamanty Meiliana
Kompas.com - 03/10/2019,
13:08 WIB
Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) saat melapor
ke kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (3/10/2019). (KOMPAS.com/CHRISTOFORUS
RISTIANTO)
JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Penelitian Korban
Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) meminta Komnas HAM membentuk tim penyelidik lagi
untuk menginvestigasi soal tragedi kemanusiaan tahun 1965/1966.
"Komnas HAM perlu membuat tim penyelidik lagi, menginvestigasi lagi khusus kuburan massal. Saya melihat selama dua periode Komnas HAM nyaris tidak ada langkah-langkah, alasannya karena Kejaksaan Agung," ujar Ketua YPKP 65 Bedjo Untung saat beraudiensi dengan Komnas HAM, Kamis (3/10/2019).
Bedjo menuturkan, pengungkapkan kasus tragedi 1965 saat
ini terbengkalai dan seakan-akan negara telah melupakan.
Pada 2012, lanjutnya, pihak korban sempat terhibur dengan penyelidikan pro justicia Komnas HAM untuk tragedi 65 yang merekomendasikan langkah penyidikan sebagai tahap lanjut atas dugaan kuat terjadinya pelanggaran HAM.
Pada 2012, lanjutnya, pihak korban sempat terhibur dengan penyelidikan pro justicia Komnas HAM untuk tragedi 65 yang merekomendasikan langkah penyidikan sebagai tahap lanjut atas dugaan kuat terjadinya pelanggaran HAM.
"Saya terus terang nyatakan negara melupakan. Meski kamu sedikit terhibur pada 2012 terkait rekomendasi Komnas 65 perlu dibentuk pengadilan ad hoc, sekarang tidak ada kabarnya," tutur Bedjo.
Ia mendorong Komnas HAM untuk melakukan assessment serta
verifikasi dan siap bekerja guna mengungkap kuburan massal yang ditemukan
pihaknya.
"Kami siap bekerja sama untuk menunjukkan lokasi mana saja kuburan massal yang kami temukan. Temuan kami ini mohon ditindaklanjuti," paparnya kemudianAdapun YPKP 65 kembali melaporkan temuan lokasi kuburan massal baru di Indonesia kepada Komnas HAM. Bedjo menyatakan, pihaknya menemukan 346 lokasi kuburan massal di sejumlah lokasi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Palembang, Lampung, Sukabumi, Tangerang, Bandung, dan lainnya. Lokasi tersebut sudah ia dan sejumlah korban datangi sekaligus ia gali informasinya dari para saksi-saksi.
"Hari ini saya menyerahkan temuan hasil dari investigasi YPKP 65/66 secara khusus masalah kuburan massal. Sekarang ada 346 titik kuburan massal yang saya temukan dari tim kami," ujar Bedjo.
Sebanyak 346 lokasi kuburan massal tersebut, lanjutnya,
merupakan data terkini dari temuan sebelumnya dengan 122 lokasi kuburan massal
yang sebelumnya juga sudah dilaporkan ke Komnas HAM.
0 komentar:
Posting Komentar