September 29, 2017
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa yang mengancam Pancasila bukan PKI melainkan radikalisme. (Foto: Setkab)
Presiden Joko Widodo menilai bukan komunisme, melainkan radikalisme dan faham garis keras yang menjadi ancaman terbesar buat dasar negara.
“Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah kita,” katanya dalam pidato dalam Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali, seperti dilansir Selasa (26/9).
“Apabila kita semua masih cinta Indonesia, kita harus menghentikan infiltrasi ideologi, radikalisme, dan terorisme di perguruan tinggi seluruh Indonesia agar rasa persatuan dan persaudaraan semakin kuat. Jangan sampai hasil kerja keras untuk anak cucu kita hancur karena terorisme dan radikalisme sehingga bangsa kita jadi bangsa yang mundur,” ungkapnya.
“Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.”
Pesan tersebut dilayangkan ketika isu kebangkitan komunisme di Indonesia sedang dihembuskan dengann kuat, terutama di kalangan kelompok Islam konservatif. Belakangan sejumlah tokoh seperti Kivlan Zein dan Amien Rais aktif menyuarakan bahaya PKI di Indonesia.
Sumber: UCA News
0 komentar:
Posting Komentar