Senin, 23 Mei 2016 | 14:23 WIB
Menteri Pertahanan
(Menhan) Ryamizard Ryacudu memberikan arahan pada acara silaturahmi
purnawirawan TNI/Polri, organisasi masyarakat kepemudaan dan keagamaan
di Balai Kartini, Jakarta, 13 Mei 2016. Ryamizard mengungkapkan, dirinya
tidak ingin paham komunis menyebabkan keributan di Indonesia.
TEMPO/Aditia Noviansyah
Dalam diskusi itu, pembicara mengulas berbagai hal tentang kewaspadaan terhadap bangkitnya komunis gaya baru. Selain itu, dalam acara ini, akan dideklarasikan "negarawan muda anti-komunis". Beberapa organisasi masyarakat yang diundang hadir dalam acara tersebut adalah KAMMI, HMI, KAHMI, FPI, MUI, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, KNPI, FKPPI, Majelis Umat Kristen Indonesia, Serikat Islam Indonesia, Mahasiswa Pancasila, BEM SI, dan IPNU.
Terdapat enam poin dalam deklarasi itu. Pertama, mengucap janji setia memperjuangkan dan mengamalkan ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Kedua, menolak penyebarluasan paham radikal teror, komunisme, marxisme, dan leninisme di Indonesia.
Ketiga, mendeklarasikan dukungan pemerintah Indonesia untuk tidak meminta maaf kepada PKI. Keempat, mendukung terwujudnya kedaulatan negara di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Kelima, gerakan yang disebut Negarawan Muda Indonesia akan mengawal jalannya proses pemerintahan dan mengawasi kebijakan para penyelenggara pemerintahan berdasarkan ideologi Pancasila. Terakhir, bersatu dalam keberagaman sesuai dengan semboyan “Bineka Tunggal Ika” dalam wadah NKRI.
AKMAL IHSAN | TJANDRA DEWI
https://nasional.tempo.co/read/news/2016/05/23/078773290/aktivis-66-adakan-festival-jalan-lurus
0 komentar:
Posting Komentar