Senin, 30/05/2016 13:19 WIB
Luhut akan hadir di Simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI'. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia
--
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menghadiri Simposium
Nasional ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis
Indonesia dan Ideologi Lain’ yang akan digelar esok pagi di Gedung Dewan
Dakwah Indonesia, Jakarta Pusat.
Simposium yang disebut-sebut sebagai tandingan Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Kesejarahan itu digelar oleh sejumlah organisasi masyarakat anti-PKI, termasuk Gerakan Bela Negara.
“Saya datang,” kata Luhut sebelum meninggalkan Ruang Nakula, Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, usai membuka upacara Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara Tahun Angkatan 2016, Senin (30/5).
Selain Luhut, berdasarkan undangan yang diterima CNNIndonesia.com, simposium itu akan dihadiri sejumlah pejabat negara lain seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Ryamizard dijadwalkan akan menyampaikan sambutan pembukaan pada simposium itu, sedangkan Hasyim juga bakal memberikan sambutan pegantar simposium. Meski demikian, pada undangan tertera keterangan tentatif pada kehadiran Ryamizard dan Hasyim Muzadi.
Wakil presiden era Orde Baru, Jenderal TNI Purnawirawan Try Sutrisno, akan menjadi pembicara utama pada simposium tersebut. Sementara wakil kepala staf TNI Angkatan Darat era Presiden Abdurrahman Wahid, Letjen TNI Purnawirawan Kiki Syahnakri, akan memberikan sambutan laporan panitia.
Tercantum dalam jadwal simposium itu, panitia akan membahas Partai
Komunis Indonesia dari empat aspek, yaitu ideologi, kesejarahan, agama,
dan konstitusi. Diskusi hari terakhir akan ditutup oleh Ketua Dewan
Pembina Persatuan Purnawirawan TNI Angakatan Darat (PPAD) Jenderal TNI
Purnawiran Widjojo Soejono.
Terkait hasil rekomendasi yang diberikan Panitia Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 kepada pemerintah, Luhut mengatakan rumusan itu masih dalam kajian. Dia meminta publik bersabar atas hasil kajian pemerintah.
"Belum (selesai dikaji). Tunggu dulu, nanti ada waktunya, tenang-tenang saja, besok ada simposium lagi," katanya.
Simposium ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain’ itu akan digelar dua hari, 1-2 Juni 2016.
(agk)
Simposium yang disebut-sebut sebagai tandingan Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Kesejarahan itu digelar oleh sejumlah organisasi masyarakat anti-PKI, termasuk Gerakan Bela Negara.
“Saya datang,” kata Luhut sebelum meninggalkan Ruang Nakula, Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, usai membuka upacara Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara Tahun Angkatan 2016, Senin (30/5).
Selain Luhut, berdasarkan undangan yang diterima CNNIndonesia.com, simposium itu akan dihadiri sejumlah pejabat negara lain seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Ryamizard dijadwalkan akan menyampaikan sambutan pembukaan pada simposium itu, sedangkan Hasyim juga bakal memberikan sambutan pegantar simposium. Meski demikian, pada undangan tertera keterangan tentatif pada kehadiran Ryamizard dan Hasyim Muzadi.
Wakil presiden era Orde Baru, Jenderal TNI Purnawirawan Try Sutrisno, akan menjadi pembicara utama pada simposium tersebut. Sementara wakil kepala staf TNI Angkatan Darat era Presiden Abdurrahman Wahid, Letjen TNI Purnawirawan Kiki Syahnakri, akan memberikan sambutan laporan panitia.
|
Terkait hasil rekomendasi yang diberikan Panitia Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 kepada pemerintah, Luhut mengatakan rumusan itu masih dalam kajian. Dia meminta publik bersabar atas hasil kajian pemerintah.
"Belum (selesai dikaji). Tunggu dulu, nanti ada waktunya, tenang-tenang saja, besok ada simposium lagi," katanya.
Simposium ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain’ itu akan digelar dua hari, 1-2 Juni 2016.
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160530131953-20-134384/menko-luhut-akan-hadiri-simposium-anti-pki/
0 komentar:
Posting Komentar