Senin, 18 September 2017

Komunitas Gusdurian Tuding FPI Terlibat Kepung LBH Jakarta



Aksi pengepungan di kantor LBH Jakarta disebut melibatkan massa dari Front Pembela Islam. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta -- Front Pembela Islam (FPI) diduga terlibat dalam pengepungan dan perusakan kantor LBH Jakarta yang terjadi Senin (18/9) dini hari. Hal itu disampaikan oleh Savic Ali dari Komunitas Gusdurian yang juga hadir dalam acara seminar Asik Asik Aksi di LBH Jakarta yang dikecam oleh massa anti-PKI.

"Saya kira bukan hanya massa, oratornya saja ada yang menyatakan diri dari FPI. 'Saya dari FPI dan Bamus Betawi Japar' ada saya videonya itu," ujar Savic Ali di Kantor Komnas Perempuan, Senin (18/9).

Savic pun mengaku tak heran dengan kehadiran FPI saat aksi. Rekam jejak FPI menjadi alasan dirinya tak kaget soal keterlibatan ormas Islam tersebut.

Ia berharap aparat kepolisian dapat menindak tegas aktor-aktor di balik aksi brutal pedemo LBH Jakarta. Menurutnya, harus ada proses hukum agar kasus serupa tak terulang di masa depan.

"Harus ada proses hukum, ini layak masuk delik pidana karena itu (aksi massa) membahayakan dan mengintimidasi orang," jelas aktivis 1998 itu.
Ditanya terkait keterlibatan aktor politik dalam pengepungan dan perusakan kantor LBH Jakarta, Savic Ali mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh perihal itu. Pasalnya, dia tak bisa menjawab hanya dari analisis pelaku-pelaku di lapangan.

"Harus ada penyelidikan lebih jauh. Saya kira polisi bisa melakukan penyelidikan dan media justru bisa menginvestigasi," katanya.

Pihak FPI belum bisa dimintai keterangan terkait tudingan ini. Juru bicara FPI Slamet Maarif belum merespons pesan singkat dan telepon dari CNNIndonesia.com.

Orasi dari sejumlah orang saat massa mengepung kantor LBH Jakarta.
Orasi dari sejumlah orang saat massa mengepung kantor LBH Jakarta. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Kantor LBH Jakarta di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Selatan, dikepung dan dirusak oleh massa dari berbagai organisasi masyarakat dini hari tadi.

Pengepungan dan perusakan diawali dengan aksi demonstrasi dari massa yang menuding kantor LBH Jakarta memfasilitasi acara terkait Partai Komunis Indonesia.


Dirancang Aktor Politik

Ketua SETARA Institute Hendardi menyebut aksi pengepungan dan perusakan kantor LBH Jakarta sebagai bentuk persekusi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok intoleran.

Hendardi juga menengarai tindakan menghalangi kegiatan ilmiah dalam upaya mengungkap kebenaran dan keadilan atas kejahatan kemanusiaan tahun 1965, sengaja dirancang untuk tujuan politik dan menciptakan iklim politik yang tidak stabil.

"Secara de jure paham komunisme telah dilarang berkembang dan secara de facto gerakan ini tidaklah nyata. Dengan demikian, kebangkitan PKI adalah ilusi tetapi terus dikapitalisasi sebagai alat politik penundukan," kata Hendardi dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
Kelompok yang mengepung dan merusak kantor LBH Jakarta, menurut Hendardi, dikendalikan oleh aktor politik tertentu. Namun ia tidak menyebut nama pihak yang mengendalikan kelompok-kelompok tersebut.

"Aparat kepolisian tidak boleh berhenti hanya mengamankan beberapa aktor lapangan saja atas peristiwa penyerangan kantor YLBHI tetapi harus mencari aktor intelektual di balik peristiwa itu."

"Indikasi keterlibatan individu dan organisasi jelas bisa ditelusuri dari hoax-hoax yang selama ini diproduksi dan disebarluaskan, yang pada intinya bertujuan melemahkan kepemimpinan Jokowi," ujar Hendardi. (aal)

Sumber: CNN Indonesia 

0 komentar:

Posting Komentar