Sabtu, 21 Mei 2016 - 00:31 wib
Dara Purnama
Jurnalis
Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan (foto: Antara)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyelenggarakan simposium tentang tragedi1965 yang melibatkan aktivis untuk menyelesaikan kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, termasuk peristiwa kekerasan saat itu, pada Senin 18 April 2016 lalu.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemananan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum memiliki hasil yang final terkait penyelenggaraan simposium tersebut.
"Masih dalam tataran draf yang kita lakukan perbaikan di sana-sini," kata Luhut di Kemenkoolhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (20/5/2016).
Lantas bagaimanakah dengan kesimpulan terkait permintaan maaf kepada keluarga PKI? Luhut menjawab keputusan masih belum mencapai finalisasi
"Enggak ada, ini kan masih dalam konteks draf bisa aja ada begitu, bisa aja diperbaiki," katanya.
(fid)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyelenggarakan simposium tentang tragedi1965 yang melibatkan aktivis untuk menyelesaikan kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, termasuk peristiwa kekerasan saat itu, pada Senin 18 April 2016 lalu.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemananan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum memiliki hasil yang final terkait penyelenggaraan simposium tersebut.
"Masih dalam tataran draf yang kita lakukan perbaikan di sana-sini," kata Luhut di Kemenkoolhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (20/5/2016).
Lantas bagaimanakah dengan kesimpulan terkait permintaan maaf kepada keluarga PKI? Luhut menjawab keputusan masih belum mencapai finalisasi
"Enggak ada, ini kan masih dalam konteks draf bisa aja ada begitu, bisa aja diperbaiki," katanya.
http://news.okezone.com/read/2016/05/21/337/1394089/belum-ada-kata-final-terkait-rekomendasi-simposium-1965
0 komentar:
Posting Komentar