Senin, 09 Mei 2016

Surat dari Sumatera Utara


"KITA ADALAH OBYEK DARI PERMAINAN ISSUE"
Oleh : Hendra Hasiboean

Belakangan ini banyak issue yang membuat keruh suasana, sampai-sampai terjadi kekerasan sesama rakyat di Negeri ini. Kita semua sudah larut terlalu dalam pada permainan issue yang dibuat secara tiba-tiba, entah apa yang akan terjadi di negeri ini ke depan. Kalangan yang dipermainkan oleh issue tersebut tidak tanggung-tanggung, mulai dari para tokoh, pura-pura tokoh, pemuka agama, sok alim, sok pintar, sok tau, hingga rakyat miskin pun ikut-ikutan melakukan hujatan.

Padahal jika ditanya, masing-masing mereka juga tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi. Masalah di negeri ini bukan soal issue yang dikemas, hingga membuat ramai media sosial, masalah kita adalah kerusakan lingkungan hidup dan hutan yang semakin parah, hingga menimbulkan lapisan ozon semakin menipis. Disamping itu, ekonomi masyarakat semakin terpuruk, sampai-sampai harus minjam uang kepada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Ada juga rakyat yang tanah warisannya dirampas oleh pemodal atau perusahaan asing. Dan di sisi lain, anak-anak selalu dihantui oleh kekerasan seksual para predator.

Semua masalah itu terlupakan, seakan tidak menjadi sebuah bahaya bersama bagi kita, sebab kita larut dalam hal-hal yang tidak substantif. Seolah-olah kita pantang mau ketinggalan atau takut tidak dianggap orang yang peduli. Sebenarnya kita sudah terlalu jauh terlena, hingga kita lupa disekitar kita butuh bantuan dan perhatian. Akibat terlenanya, kita juga lupa telah menyakiti dan bahkan telah melakukan kekerasan terhadap saudara sebangsa dan setanah air.

Hal ini tidak bisa dibiarkan, kita harus segera sadar dari ke khilafan ini, sebelum terjadi perang saudara diantara kita. Para pendahulu telah mempersatukan kita dalam Bhinneka Tunggal Ika, lantas sekarang kenapa kita mau berpecah, berhujat, dan bersikeras. Jangan biarkan diri kita larut dalam hal yang tidak penting, karena di depan mata kita masih banyak hal yang lebih penting.

Sumatera Utara, 7 Mei 2016

0 komentar:

Posting Komentar