Meskipun sejauh ini belum keseluruhan korban tragedi kemanusiaan (yang bahkan oleh sebagian pihak disebut sebagai tragedi atau genosida politik); dapat terdata jumlah pastinya, setidaknya mereka yang masih hidup hari ini mulai sedikit dapat merasakan perubahan situasi politik nasional.
"Para korban tragedi 1965-66 tak sendirian", demikian Bedjo Untung menyampaikan sambutannya. Pihaknya, YPKP'65 sejak 1970-an juga tak henti melakukan riset dan upaya-upaya lainnya bagi upaya mengembalikan martabat kemanusiaan para korban. Di dalam riset lembaga yang didirikan pada akhir era 70-an, terdapat setidaknya 20.000 orang dari korban tragedi 1965 yang masih hidup hingga saat ini.
Mantan Ketua IPPI (Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia) yang pernah menjadi tahanan politik Kodam V Jaya dalam Operasi Kalong dan harus berpindah-pindah penjara dari Salemba hingga Tangerang ini, merasa kehadirannya di Kebumen sebagai sesuatu yang penting untuk tetap menumbuhkan semangat juang bagi para korban tragedi 1965; dimana pun dan kapan pun.
0 komentar:
Posting Komentar