6/09/2016
HMI UIN Jakarta
Pemahaman generasi muda Islam terhadap ideologi komunisme dan marxisme
ternyata masih banyak yang belum mendalam. Dalam diskusi publik ‘Melihat
Masa Depan Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme’ di UIN Syahid Jakarta,
salah seorang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Maulana
mengungkapkan bahwa secara ideologis, HMI tidak mempermasalahkan
ideologi komunis, karena tidak bertentangan dengan Islam.
“Secara ideologis kami tidak mempermasalahkannya, karena juga tidak
bertentangan dengan Islam, bahkan memiliki kesamaan dengan ajaran Islam”
ujarnya dalam diskusi publik yang digelar pada Rabu, (08/06).
Maulana kembali menegaskan bahwa HMI melihat bahwa ideologi marxisme
tidak bertentangan dengan Islam, hanya saja yang dilarang di Indonesia adalah bentuk komunisme sebagai organisasi politik.
“Di negara kita menyikapi kebangkitan PKI ini, kita agak sulit juga
menduga-duga. Hanya saja secara politik, mungkin saja ada kekuatan di
balik nya melihat kebijakan-kebijakan politik yang diambil, dan ekspansi
yang besar-besaran terjadi,” jelasnya.
Maulana mengklaim alasan kenapa Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme menjadi begitu subur di Indonesia, ia mengungkapkan bahwa dulunya secara politik, kaum kiri masuk ke dalam Syarikat Islam. Hal itu pula yang menyebabkan Syarikat Islam terpecah belah.
Sayangnya, Maulana tak menyinggung sejarah masa lalu para pendiri HMI
yang selalu dikejar-kejar CGMI (organisasi mahasiswa underbouw PKI).
“Marxisme, komunisme, sosialisme, Secara ideologi tidak ada masalah
dengan Islam,” begitu pungkasnya. [VM]
Sumber : KIBLAT
Sumber : KIBLAT
http://www.visimuslim.net/2016/06/mahasiswa-hmi-uin-jakarta-ideologi.html#more
0 komentar:
Posting Komentar