SERUAN
KOMANDAN SATKORNAS BANSER NU
MENYIKAPI BERBAGAI PEMBERITAAN DAN KOMENTAR PASCA KEGIATAN NYAI HJ. SHINTA NURIYAH ABDURRAHMAN WAHID DI SEMARANG
Bismillahirrahmanirrahim.
Setelah kegiatan Nyai Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid bersama tokoh-tokoh Katolik di Gereja Yakobus Zebedeus - Pudakpayung, Semarang pada Kamis, 16 Juni 2016, telah muncul pemberitaan dan komentar-komentar yang tidak patut dan tidak dapat dipertanggungjawabkan” yang “melecehkan/menghina” Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid beserta keluarga, juga terhadap BANSER; Pemberitaan dan komentar tersebut datang dari pihak FPI maupun dari pihak-pihak lain sebagaimana tersebar di dalam media sosial, seperti pernyataan oleh akun: Mustofa Nahrawardaya, @TofaLemon; Avik Munawwar; Naga Selingkuh;
Terhadap dinamika dan bukti-bukti yang ada di sosial media, juga terhadap pemberitaan yang “tidak dapat dipertanggungjawabkan” tersebut, kami Jajaran SATKORNAS BANSER berupaya untuk segera melakukan tabayyun (klarifikasi) kepada pihak yang telah memuat pemberitaan dan pernyataan-pernyataan tersebut, dengan langsung meminta keterangan kepada pihak-pihak bersangkutan.
Lebih lanjut dengan ini Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nasional - Nahdlatul Ulama menyerukan dan menginstruksikan hal-hal di bawah ini untuk dilaksanakan oleh jajaran Banser di satuan koordinator – tingkat wilayah hingga kelompok – di seluruh Indonesia, sbb:
1. Rapatkan barisan dan satukan sikap untuk tetap menjaga dan mengawal semangat membangun kerukunan lintas agama di Indonesia. Mencederai semangat dimaksud tidak pantas dilakukan oleh siapapun warganegara Indonesia.
2. Tabahkan sikap dan menuntut Pemerintah RI c.q. aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan konkret terhadap semua pihak yang telah dengan sengaja merusak ukhuwah yang sudah susah payah dibangun di antara sesama Muslim maupun dengan lintas agama.
3. Kegiatan buka puasa bersama yang diikuti tokoh-tokoh lintas agama sudah merupakan agenda rutin Nyai Shinta Nuriyah di setiap bulan Ramadhan sejak 16 tahun lalu. Untuk itu, diinstruksikan kepada seluruh satuan koordinasi – tingkat wilayah hingga kelompok – Banser untuk sigap melakukan pengawalan dan pendampingan di setiap kegiatan serupa yang dihadiri oleh Nyai Shinta Nuriyah.
4. Sebagai kader inti yang menjadi bagian integral dari GP Ansor, setiap anggota dan jajaran Banser harus berkomitmen mendukung perjuangan yang diwariskan oleh kiai dan guru kita, KH Abdurrahman Wahid, untuk mewujudkan kehidupan sosial di Indonesia yang dilandasi oleh penghargaan terhadap kemajemukan atau pluralisme dan penghormatan terhadap kelompok minoritas.
5. Disadari, perjuangan untuk menghargai dan menghormati kemajemukan dalam masyarakat bukan tugas sosial yang mudah. Untuk itu, diserukan kepada seluruh kader Ansor/Banser untuk tidak berhenti melakukan upaya-upaya yang terutama dilandasi oleh silaturrahim keilmuan, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wataniyah, dan ukhuwah basyariyah.
6. Menyerukan Kepada Jajaran BANSER di seluruh Indonesia agar MENAHAN DIRI dan tidak terprovokasi melakukan tindakan yang bersifat anarkis dan kontraproduktif bagi upaya mewujudkan kerukunan dan kedamaian di dalam masyarakat.
7. Kepada seluruh kader Ansor dan jajaran Banser diserukan tetaplah ber-ijtihad, meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi terhadap setiap upaya dari pihak-pihak tertentu yang bertujuan merusak kerukunan lintas agama dan memecah belah persatuan nasional.
Demikian, dan Kepada BANSER di seluruh Indonesia, RAPATKAN BARISAN, PERKUAT dan perbanyak IBADAH RAMADHAN.
Jakarta, 18 Juni 2016 M / 13 Ramadhan 1437 H
https://www.facebook.com/kabar.smg/posts/10208113354345764
0 komentar:
Posting Komentar