Rabu, 21 Oktober 2015

'Gestapu pemberontakan setengah hati'


Rabu, 21 Oktober 2015 19:06
Reporter : Rizky Andwika

G30S PKI. wordpress.com

Merdeka.com - Gerakan 30 September (Gestapu) Partai Komunis Indonesia (PKI) disebut-sebut merupakan sebuah pemberontakan yang gagal. Hal ini juga diperkuat oleh mantan wartawan Harian Rakyat Amarzan Hamid yang meneliti gerakan tersebut.

Dia menilai kegagalan Gestapu merupakan sebuah hal yang wajar. Pasalnya, kata dia, siapa yang memimpin gerakan tersebut saja tidak ada yang mengetahui secara pasti.

"Pemberontakan ini amburadul sejak awal. Siapa yang nyulik, siapa yang perintah tidak jelas," kata Amarzan dalam diskusi bertajuk Kegagalan Gestapu di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (21/10).

Lebih jauh, kata dia, pemimpin pemberontakan tersebut saja tidak diketahui itu saja tidak diketahui siapa yang menjadi dalangnya. Sehingga, saat melakukan operasinya pun menjadi tak jelas. Sehingga, Gestapu pada akhirnya malah lebih berfokus pada pembunuhan 7 Jenderal.

"Mereka hanya fokus pada 7 jenderal itu. Karena Jenderal itu anti-PKI," paparnya.

Lagipula, dia meyakini tak ada satupun orang yang mengetahui secara detail di balik peristiwa itu. Sebab, kata dia, orang yang mengetahui kebenaran peristiwa ini lebih memilih membawa mati kebenaran itu. Sehingga, hal yang wajar bermunculan berbagai versi Gestapu.

"Peristiwa ini tidak akan terjawab sampai akhir zaman. Kita tidak pernah diberikan peluang meneliti. Saya menganggap tidak ada satu orang pun yang tahu. Tidak ada orang yang diberikan menyempurnakan kepingan-kepingan mozaik karena dibawa mati," tukasnya.

Di tempat yang sama, eks komandan laskar ampera Arief Rahman Hakim, Fahmi Idris menyebut Gestapu merupakan Pemberontakan yang setengah hati. Sebab, dia menilai pihak-pihak yang tergabung dalam PKI memiliki tujuan yang tak sama.

"Saya setuju Gestapu disebut pemberontakan setengah hati. Ada yang maunya membantai 7 Jenderal saja, ada yang mau mengubah dasar negara, makanya pemberontakan ini gagal," tandas [tyo]

Sumber: Merdeka.Com 

0 komentar:

Posting Komentar