Reporter : Intan Umbari Prihatin | Minggu, 4 Oktober 2015 07:20
Merdeka.com - Aksi kudeta berdarah yang ditengarai dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) telah menyebabkan jutaan nyawa melayang. Sepanjang pemerintahan Orde Baru berdiri, ideologi Komunis dinyatakan terlarang dan orang-orang yang dianggap menjadi bagian di dalamnya ditangkapi dan dipenjara tanpa proses pengadilan.
Kini, 50 tahun sudah berlalu. Namun banyak pihak yang menyebut paham komunis gaya baru akan muncul. Berbagai spanduk berisi ajakan dan imbauan disebar di berbagai titik strategis.
Berbagai elemen masyarakat diajak untuk mengingat kembali kejadian tersebut dengan cara menyebarkan slogan-slogan anti komunisme. Begitupun dengan Tentara Nasional Indonesia, khususnya Angkatan Darat di mana para perwira mereka menjadi korban keganasan G30S.
"Tentunya kita tidak ingin kejadian G30S/PKI terulang kembali," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/9).
Sabrar melanjutkan, aksi pembelotan yang dilakukan gerombolan G30S tersebut bermaksud mengganti ideologi Pancasila menjadi komunis. Atas alasan itulah TNI AD ikut memasang spanduk serupa untuk mengingatkan rakyat terhadap bahaya komunisme di Indonesia.
"Semua spanduk dari kami itu bagian dari komponen bangsa untuk mengajak masyarakat mewaspadai paham komunisme baru," tutupnya.
[tyo]
http://www.merdeka.com/peristiwa/spanduk-anti-pki-dari-tni-ad-bertebaran-di-jakarta.html
0 komentar:
Posting Komentar