Kamis, 28 Juli 2016 18:25 WIB
Aksi
kamisan, Kamis (28/7/2016) di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka
Utara menuntut Jokowi membatalkan pelantikan Wiranto sebagai
Menkopolhukam karena terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran HAM yang
belum terselesaikan. Foto: Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Dalam aksi damai yang biasa disebut aksi kamisan tersebut, JSKK menuntut Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pengangkatan Wiranto sebagai Menkopolhukam.
JSKK menyebut Jokowi melakukan kesalahan dengan mengangkat Wiranto lantaran menurut mereka yang bersangkutan terlibat dalam beberapa kasus pelanggaran HAM.
“Kami menuntut bapak Presiden untuk merealisasikan janjinya pada masa Pilpres 2014 lalu untuk menyelesaikan beberapa kasus HAM yang belum terselesaikan. Tapi bagaimana bisa dia merealisasikan janjinya tersebut dengan mengangkat pelaku pelanggaran HAM itu sendiri,” ujar salah satu Presidium JSKK, Sumarsih kepada Tribunnews.com.
Menurut JSKK, Wiranto harus bertanggung jawab dalam beberapa kasus pelanggaran HAM seperti keterlibatannya dalam kerusuhan 27 Juli 1996 di mana saat itu ia menjabat sebagai Panglima Kostrad.
Selain itu ia juga diduga menjadi dalang di balik kasus Semanggi 1 , Semanggi 2, penembakan mahasiswa Trisakti, dan Peristiwa 13-15 Mei 1998.
“Bahkan ia dimasukkan oleh PBB sebagai pelaku pelanggaran HAM berat di Timor Timur sebagai Menteri Pertahanan dan Panglima TNI. Kalau beliau memang ksatria sejati mari kita bertemu di pengadilan HAM ad hoc,” tantang Sumarsih.
Dalam aksi tersebut para peserta membentangkan beberapa spanduk dengan menggunakan kaos hitam serta menggunakan payung hitam. Para peserta melanjutkan aksinya dengan orasi di depan Istana Negara hingga menjelang senja.
Selain JSKK ikut bergabung pula beberapa petani di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah yang menuntut bertemu dengan Jokowi setelah aksi protes mereka di Rembang tidak digubris. Hadir pula massa Jaringan Buruh Migran Indonesia yang menuntut pembatalan eksekusi mati Merri Utami.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
0 komentar:
Posting Komentar