Malika | Kamis, 19 Okt 2017 11:34 WIB
Dokumen itu menyebutkan bagaimana peran Angkatan Bersenjata Indonesia dalam pembunuhan massal, dengan melibatkan ormas keagamaan di Indonesia.
Telegram rahasia Kedutaan Besar AS
Peristiwa pembantaian massal pasca-Gerakan 30 September 1965‘direkam’ oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Setelah 52 tahun, lembaga riset nonpemerintah National Security Archive Amerika Serikat membuka dokumen rahasia yang mereka miliki terkait tragedi itu.
Dokumen itu dinyatakan tidak lagi rahasia (deklasifikasi) oleh National Declassification Center, sebuah divisi dari lembaga pemerintah AS National Archives and Records Administration (NARA) mulai Selasa (17/10/2017), pukul 09.00 waktu Amerika Serikat.
National Security Archive menyebutkan berdasarkan dokumen telegram rahasia yang dikirimkan sejak Oktober 1965 hingga Maret 1966 itu, terjadi pembunuhan massal terhadap sekitar 500 ribu orang yang diduga terlibat organisasi PKI, serta pemenjaraan terhadap jutaan orang yang dianggap pendukung komunis di Indonesia. Dokumen itu juga menyebut nama Soeharto sebagai orang yang mendukung atau memerintahkan pembunuhan massal terhadap anggota PKI.
Dokumen itu mencatat sejumlah pembantaian massal mengatasnamakan perlawanan terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI), organisasi yang dianggap mendalangi pembunuhan jenderal pada peristiwa Gerakan 30 September. Pembunuhan massal terjadi di berbagai daerah, dari Medan Sumatera Utara hingga Nusa Tenggara Timur antara tahun 1965-1966. Dokumen itu menyebutkan bagaimana peran Angkatan Bersenjata Indonesia dalam pembunuhan massal, dengan melibatkan ormas keagamaan di Indonesia.
Sumber: KBR.ID
0 komentar:
Posting Komentar