Patricia Diah Ayu Saraswati , CNN Indonesia | Kamis, 19/10/2017 21:07 WIB
Pemerintah berjanji akan segera mengecek kebenaran dokumen rahasia yang dirilis oleh Amerika Serikat tentang peristiwa 1965. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah Indonesia perlu melakukan kajian terlebih dahulu terhadap kebenaran dokumen rashasia yang dirilis oleh Amerika Serikat tentang peristiwa 1965.
"Tentu perlu satu upaya untuk meyakini betul informasi-informasi yang layak untuk dijadikan satu bagian dari pembuktian-pembuktian," kata Wiranto di Jakarta, Kamis (19/10).
Menurut Wiranto, dokumen yang memaparkan tentang sejarah di Indonesia dari negara manapun harus terlebih dahulu dicek kebenarannya.
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat merilis dokumen rahasia berisi rangkaian upaya TNI Angkatan Darat (AD) dalam menghancurkan PKI dan menggulingkan Sukarno pada 1965. Dokumen yang dirilis tersebut terdiri dari 39 dokumen dari total 30 ribu halaman.
"Dari mana pun nanti yang muncul, tentunya tidak serta merta dokumen itu kita jadikan satu bagian dari proses," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan AS merupakan negara yang terlibat hampir di semua peristiwa sejarah di dunia, sehingga menurutnya wajar jika AS memiliki dokumen tentang peristiwa 1965.
"Begini ya, Amerika itu di mana dia enggak pernah ikut, semua negara ikut perang-perang, coba lihat di mana, di timur tengah, pasti ikut semua," tutur Ryamizard.
Senada dengan Wiranto, Ryamizard pun berpendapat dokumen tersebut harus dicek terlebih dahulu kebenarannya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu pun mengungkapkan rencana pertemuannya dengan Duta Besar AS untuk membahas masalah dokumen tersebut.
"Nanti saya tanya dulu, saya kabarin, saya makan-makan dengan dubesnya. Nanti saya ketemu langsung saya bicara 'ini bagaimana sih' nah begitu, baik-baik saja," kata Ryamizard.
Dokumen itu, dipublikasikan oleh lembaga non-profit National Security Archive (NSA), lembaga National Declassification Center (NDC), dan lembaga negara National Archives and Records Administration (NARA), dalam situs nsarchive.gwu.edu, pada 17 Oktober.
Rangkaian dokumen yang berbentuk catatan harian dari tahun 1964-1968 itu berisi di antaranya upaya TNI AD dalam menyingkirkan Sukarno dan menghancurkan gerakan kiri di Indonesia, eskekusi terhadap pemimpin PKI, serta keterlibatan pejabat Amerika dalam mendukung upaya TNI AD itu.
Sumber: CNN Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar