YPKP 65-66 Kebumen
WeBlog Dokumentatif Terkait Genosida 1965-66 Indonesia
Home
Berita
Nasional
Daerah
Hukum
Politik
Artikel
Opini
Interview
Editorial
Galeri
Photo
Video
Uncategorized
Jumat, 27 Oktober 2017
RPKAD dan Operasi Pembersihan PKI di Bali
05.05
Kliping #65
,
News
,
Tragedi
No comments
SM Said
Jum'at, 27 Oktober 2017 - 05:00 WIB
Ilustrasi massa anti PKI. Foto Istimewa
Operasi pembersihan antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI) juga dilakukan di Provinsi Bali mulai Desember 1965. Hal ini ditandai dengan dikirimkannya Pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang dipimpin Kol Inf Sarwo Edhi Wibowo dan 1 unit pasukan dari Kodam Brawijaya ke Pulau Dewata. Pasukan RPKAD yang membawa persenjataan lengkap ini tiba pada 7 Desember 1965. Mereka melakukan operasi di Buleleng, Klungkung, Jembrana dan sejumlah objek vital seperti Istana Tampak Siring untuk memback up pasukan dari Kodam XVI/Udayana sekarang Kodam IX/Udayana.
Operasi ini dilakukan untuk menghentikan pembunuhan terhadap antek-antek PKI oleh massa anti komunis yang dimotori anggota PNI. Dimana pada 11 November terjadi bentrokan antara massa PNI dengan antek-antek PKI.
Hal ini merupakan aksi balas dendam karena sebelumnya anggota-anggota PKI di pedesaan-pedesaan Bali sejak Januari 1965 telah melakukan tindak kekerasan terhadap warga non PKI. Di Buleleng tercatat beberapa aksi sepihak, seperti misalnya yang dilakukan Wayan Wanci dan kawan-kawannya dari BTI.
Dia menyewa tanah dari Pan Tablen, dan suatu ketika sewa menyewa itu dihentikan. Sekitar 250 massa BTI lalu menduduki kembali tanah itu, pada 8 Januari 1965, disertai aksi penghancuran rumah Pan Tablen.
Aksi sepihak lainnya terjadi 14 Januari, antara seorang menantu yang anggota BTI dengan mertuanya. Ketika mertua meminta kembali tanah yang dipinjamkan, sang menantu dan kawan-kawannya dari BTI melakukan perusakan atas tanaman jagung di atas tanah tersebut, lalu menduduki dan menggarap sawah itu.
Aksi-aksi sepihak yang serupa terjadi berkali-kali, dan biasanya BTI berhadapan dengan para pemilik yang kebetulan anggota PNI. Dalam salah satu insiden soal tanah, 4 Maret 1965, beberapa anggota PKI menyerang beberapa anggota PNI dengan parang dan senjata tajam lainnya.
Tetapi suatu serangan pembalasan tidak segera terjadi setelah Peristiwa 30 September, kendati arus pembalasan yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah masuk beritanya ke Bali. Dimana pada bulan berikutnya mulai muncul hasutan terutama dari tokoh-tokoh PNI yang memiliki dendam.
Sebelumnya PNI secara turun temurun dominan di Bali. Golongan bangsawan dan pemuka masyarakat umumnya adalah pendukung PNI, sehingga dengan pengaruh mereka PNI memiliki massa pengikut yang besar jumlahnya di Bali. Tetapi PKI di Bali berhasil memasuki celah-celah kesenjangan dalam kehidupan sosial, terutama dalam mendekati rakyat pedesaan Bali yang menjadi petani dengan kepemilikan tanah yang kecil atau sama sekali tidak memiliki tanah.
Aksi balas dendam terhadap anggota PKI dilakukan karena terjadi penembakan oleh anggota Polisi yang pro PKI terhadap seorang tentara dan dua anggota masyarakat (Pemuda Anshor) di Desa Tegal Badeng, Kecamatan Negara, Jembrana. Dimana sebelumnya anggota TNI dan pemuda Anshor ini akan membubarkan rapat gelap anggota PKI.
Dalam operasinya di Bali, pasukan RPKAD juga melatih para pemuda untuk mempertahankan diri dari serangan anggota PKI dengan alat seperti golok, parang, kapak dan pedang. Selain itu dilakukan juga program 1 anggota RPKAD untuk 1 kecamatan. Sehingga keadaan berbalik karena merasa dibackup anggota RPKAD para pemuda yang telah dilatih ini kemudian membalas dendam dengan membunuhi para anggota PKI.
Lalu timbul serangkaian pembantaian yang mirip dengan peristiwa di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipimpin oleh para pemuda PNI berkaus hitam tanpa bisa dicegah oleh Pasukan RPKAD. Ketua PKI Bali I Gede Puger pun mengalami nasib buruk karena dibunuh oleh para pemuda yang anti PKI tersebut.
Sehingga antara Desember 1965 dan awal 1966, diperkirakan 80,000 orang Bali yang diduga terlibat PKI dibunuh. Sehingga sekitar 5% dari populasi pulau Bali saat itu, dan lebih banyak dari daerah manapun di Indonesia.
Sumber :
- socio-politica
- wikipedia dan diolah dari berbagai sumber
Sumber:
SindoNews
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Social Profiles
Popular
Tags
Blog Archives
Mengenai Saya
YPKP 65 Kebumen
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
Program Re-Ra (Rekonstruksi & Rasionalisasi) TNI Kabinet Hatta
25 Desember 2015 Sebelum diadakannya program “reorganisasi dan rasionalisasi” (Re-ra) oleh Perdana Menteri Hatta,...
Tragedi 1965 dan Peristiwa Madiun 1948
Oleh: Yunantyo Adi Pengantar Redaksi: Wacana rekonsiliasi dalam Simposium Nasional "Bedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan...
Pembrontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun, 18 September 1948
18 September 2015 illustrasi: Gambar ini adalah kekerasan yang terjadi di Vietnam, yang penah dimanipulasi untuk melegitimasi k...
Siapakah Letkol Untung ?
Friday, December 12, 2014 S oeharto- U ntung: Hubungan spesial [jitunews] Siapakah Letkol U ntung dan apa hubunganya dengan peristi...
Siapakah Letkol Untung Itu ? Sejauh Mana Keterlibatannya dalam Gerakan G-30-S
Kamis, 22 April 2010 Letkol Untung [Foto : Kaskus ] Tahun 1960-an dunia diwarnai dengan ketegan...
Tjilik Riwut Tokoh Intelijen Pembubaran RIS di Kalimantan
June 19, 2017 Tjilik Riwut nomor tiga dari kanan tanpa topi / ist SHNet, PALANGKA RAYA – Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah, 1...
Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali
Senin, 10 September 2018 | 10:30 WITA 1. Siswa SMP Sudah Ikut Berpolitik di GSNI atau IPPI Gerakan 30 September 1965 atau dike...
Max Lane: Pram Sejarawan Terbaik Indonesia
Tuesday, 25 December 2012 PENERJEMAH enam karya Pramoedya Ananta Toer asal Australia, Max Lane, menjadi dosen tamu selama lima perte...
"MESUJI BERDARAH " PEMBANTAYAN SADIS YANG MENEWAS KAN "SATU KAMPUNG" INI LAH KRONOLoGIS NYA..!!!
16 Nov 2011 illustrasi: Korban pembantaian politik di Filipina Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) memaparkan penyebabnya insiden pemba...
Pemerintah Bahas RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Kamis, 12 Maret 2020 RUU KKR sebagai payung hukum untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat pada masa lalu melalui jalur nonyudisial. ...
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Categories
Kliping #65
Tragedi
Anti Orba
Sejarah
News
Article
Kliping
Impunity
Kisah
Militerism
IPT65
PKI
Genosida 65
Documentary
Sejarah #Gerwani
hoax ala orba
Persekusi
Mass-Graves
Press-Release
Statement
Kejahatan HAM
Komnas HAM
Stigma PKI
Internasional
Materi
Surat
Buku
G30S
Lekra
Film
Sastra
Interview
arsip rahasia
Pembantaian Massal
Kejakgung
YPKP 65
Kamisan
KontraS
Konspirasi
Pramoedya Ananta Toer
Pulau Buru
Jokowi
BTI
Bedjo Untung
Genosida Politik
Pemuda Rakyat
Genosida
Rekonsiliasi
CIA
PKI 1948
KKR
IPT'65
Amnesty International
Aceh
DN Aidit
Konflik Agraria
Plantungan
investigasi
Dialita
LBH
Tjakrabirawa
Menko Polhukam
Simposium
Orba Soeharto
PBB
Tokoh
Testimoni
Baperki
DKN
Purwodadi
Cilacap
Eksil
Kanigoro
Tan Malaka
Bali
Foto
Muhidin M Dahlan
Seni Rupa
Gusdurian
Moncongloe
Tumiso
Jeju
Musik
Pendidikan
SOBSI
HRWG
Hersri Setiawan
Koesalah S Toer
NTT
Oey Hay Djoen
Trikoyo Ramidjo
Genjer-genjer
Harsutejo
Holocaust
Kalimantan
Karl Marx
Memorialisasi
Soemarsono
Tapol Yogya
HAM
Hendra Gunawan
Heru Atmojo
Luweng
Mia Bustam
Putmu'inah
SKP-HAM
Sudarno
Arsip
Gandrung
Keppres 28/1975
Keppres 28/2975
LPSK
Lubang Buaya
Obituari
Sexual Violence
Sulami
Supersemar
Tapol
Tapol Bali
Wonogiri
Ahmad Tohari
Asset
Brebes
Haji Misbach
Insureksi
JC Princen
Jess Melvin
Munir
Museum
Operasi Trisula
Papua
Purbalingga
Purwokerto
Red Drive Proposal
Tapol Jakarta
Tapol Jawa Timur
Banten
Banyuwangi
Basoeki Abdullah
Blitar
CHTH
Demonisasi
English
JPIT
Kebumen
Klaten
Lengger
Magetan
Nasionalisasi
Nazi
Novel
Nyoto
Poncke Princen
Putu Oka Sukanta
Referensi
Sarbupri
Sei Ular
Svetlana
Tapol Ambarawa
Tapol Jawa Tengah
Tapol Kalimantan Timur
Teater
ipt 65
komune paris
Aris Panji
Biennale
Blitar Selatan
Cerpen
Communist Manifesto
Data Virtual
Digul
Gubernur Sutedja
Hilmar Farid
KSP
Kuli Kontrak
Kulo Kontrak
MK
Made Supriatma
Mark Curtis
Mars Nursmono
Mattew Woolgar
Nasakom
Nusakambangan
Nyai Ontosoroh
Oei Hiem Hwie
PGRI Non Vaksentral
PKI 1026
Perampasan Asset
Petrus
Riset
Semaun
Sragen
Sudisman
Sudjojono
TMP Kalibata
Tangerang
Tapol Gunung Kidul
Tapol Jawa Barat
Tapol Lampung
Tapol Palu
Tapol Purworejo
Tom Udall
Tritura
Umi Sardjono
Vanessa Hearman
emko Polhukam
enosida 65
Arsip Blog
►
2020
(31)
►
Maret
(4)
►
Februari
(22)
►
Januari
(5)
►
2019
(404)
►
Desember
(46)
►
November
(44)
►
Oktober
(64)
►
September
(34)
►
Agustus
(35)
►
Juli
(16)
►
Juni
(12)
►
Mei
(33)
►
April
(32)
►
Maret
(35)
►
Februari
(20)
►
Januari
(33)
►
2018
(628)
►
Desember
(27)
►
November
(26)
►
Oktober
(82)
►
September
(65)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(39)
►
Juni
(78)
►
Mei
(53)
►
April
(60)
►
Maret
(50)
►
Februari
(76)
►
Januari
(40)
▼
2017
(745)
►
Desember
(42)
►
November
(50)
▼
Oktober
(153)
KontraS: Pemerintah Harus Bentuk Komisi Kepresidenan
'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh...
RPKAD dan Operasi Pembersihan PKI di Bali
Vedi R. Hadiz "Isu Komunis Dimainkan dalam Persain...
Penumpasan PKI di NTT dalam Dokumen Rahasia AS
Dokumen AS Soal 1965 Dinilai Bisa Jadi Masukan Pem...
Komnas HAM: Butuh Tim Khusus untuk Verifikasi Data...
Komnas HAM Nilai Dokumen Rahasia AS Belum Bisa Jad...
Komnas HAM Akui Wiranto Lebih Sulit Ditemui Ketimb...
Kuburan Massal Korban Sejarah 1965 Kembali Ditemukan
Komnas HAM Sebut Dokumen CIA Jadi Petunjuk Baru Ka...
Ditemui YPKP 65, Komnas HAM Minta Maaf Kasus Masih...
Komnas HAM Sebut Penuntasan Kasus HAM 1965-1966 Te...
Komnas HAM usulkan simposium 1965 lanjutan dengan ...
AS Rilis Dokumen Rahasia Tragedi 65, YPKP Melapor ...
Arsip Rahasia AS: Ide Membunuh Marsekal Kesayangan...
Penumpasan PKI di Surabaya
Saya PKI atau Bukan PKI
Arsip Rahasia AS: Mahfud Nilai Tak Perlu Ada Valid...
Komnas HAM Siap Berkolaborasi
Dokumen Amerika Jadi Momentum untuk Ungkap Kebenar...
Amerika Buka Dokumen Tragedi 65, Amnesty: Bisa jad...
Amnesty Minta Pemerintah Buka Dokumen Kelam 1965
Bandingkan Fakta, TNI Didesak Buka Arsip '65
Kemenkumham Tegaskan Komitmen Pemerintah Tuntaskan...
AS, Inggris & Australia diyakini terlibat peristiw...
Laporan Pembasmian Komunis dalam Dokumen Rahasia AS
3 Negara Dituding Terlibat dalam Peristiwa 1965
Amnesty International Dorong Pemerintah Buka Arsip...
Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Di Lubang Buaya Han...
Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Kalau Minta Ampun k...
Rapor Merah untuk Kinerja HAM Pemerintahan Jokowi-JK
Menelusuri Jejak Kerja Paksa Tapol 65 di Kota Palu
Tiga tahun Jokowi: Bagaimana politik, hukum dan HAM?
Amerika Buka Dokumen Tragedi 65, Gubernur Lemhanas...
Dokumen Rahasia AS Soal Tragedi 1965, Korban Tuntu...
USA: Benar, Suharto Perintahkan Pembantaian Massal...
Amerika Buka Dokumen Tragedi 65, MPR Minta Pemerin...
KontraS: Dokumen AS soal 65 Bisa Jadi Bukti Tambahan
Wiranto Tegaskan Arsip AS Soal Peristiwa 1965 Tak ...
Arsip Rahasia AS Dibuka: Momentum Pemerintah Membu...
Payung Hitam dan Asa Sumarsih pada Jokowi Tuntaska...
Penuntasan Kasus HAM Masih Jalan di Tempat di 3 Ta...
Apa yang Membunuh Janji Didirikannya Komunisme Mus...
Arsip Rahasia AS: Pembantaian di Bone pada 1965
Telegram AS Mengungkapkan Kekejian Pembantaian 196...
Pemerintah Akan Validasi Dokumen AS Soal Penggulin...
Wiranto Mengaku Kesulitan Tuntaskan Kasus Pelangga...
AS Rilis 30 Ribu Dokumen Terkait Peristiwa 1964-19...
Operasi Rahasia CIA Hancurkan Komunisme, Senyap Na...
Dokumen CIA AS Tegaskan G30S 1965 Bukti Kudeta TNI AD
Arsip Rahasia AS: Laporan Intel AU Soal Situasi di...
Dokumen Rahasia AS Sebut Pihak-pihak yang Terlibat...
Senator AS Desak RI Bentuk Komisi Rekonsiliasi Tra...
Jenderal AD dalam Dokumen Rahasia AS
Sineas Didorong Garap Film Peristiwa 1965 yang Leb...
Membuka Dokumen Tragedi 65, ANRI Tak Simpan Arsip ...
Komitmen Jokowi-JK Tuntaskan Kasus HAM Dianggap Me...
Membuka Dokumen Rahasia Tragedi G30S
Panglima TNI Enggan Komentar soal Dokumen Peristiw...
Duri dalam Daging
Peran AS dalam Pembantaian Anti-Komunis Indonesia ...
Amerika Buka Dokumen Rahasia Tragedi 1965, Komnas:...
Soal Dokumen Peristiwa 1965, Ryamizard Akan Tanya ...
Dokumen rahasia AS ungkap ‘pembantaian’ pasca G30S
Ryamizard Bereaksi soal Dokumen Penggulingan Sukar...
Kemlu: Rilis Dokumen Rahasia AS soal Tragedi 1965 ...
RI Cek Akurasi Dokumen Rahasia AS soal Penggulinga...
Dokumen Rahasia AS Ungkap Upaya Penggulingan Sukar...
Respons Menhan & Panglima TNI Soal Deklasifikasi D...
AS buka dokumen rahasia 1965, sebut Suharto perint...
Rahasia Amerika Terkait Pembantaian 1965
Kemlu RI Coba Verifikasi Dokumen AS Soal Operasi A...
TNI: Pembantaian 1965 Aksi Spontan Rakyat
Arsip Rahasia AS: Soeharto Tahu Pembantaian 65
Eks Ajudan Bung Karno Komentari Data Kedubes AS so...
AS Rilis 30 Ribu Dokumen Bukti AS Tahu Detil Pembu...
Setelah 50 Tahun, Dokumen Rahasia AS soal Tragedi ...
Pembantaian 1965: Amerika Serikat Tahu dan Setuju
Pembantaian 1965: TNI Tetap Berpegang pada Mahmilub
Pembantaian 1965, Amerika Serikat, dan Soeharto
Dokumen Kedubes AS di Jakarta Ungkap Kerusuhan Ras...
1965: Sejarah Harus Diungkap dengan Kerja Ilmiah T...
Rapat Paripurna DPR Sahkan 7 Anggota Komnas HAM
Data Ungkap Rincian Baru Dukungan AS dalam Operasi...
Warisan kolonial genosida Belgia menghantui masa d...
Izin Pembunuhan Massal - Dokumen AS Pasca-Tragedi ...
Izin Pembunuhan Massal - Dokumen AS Pasca-Tragedi ...
Izin Pembunuhan Massal - Dokumen AS Pasca-Tragedi ...
Izin Pembunuhan Massal - Dokumen AS Pasca-Tragedi ...
Arsip Rahasia Seputar Pembunuhan Massal 1965 Dibuk...
Kedutaan Besar AS mengikuti berjalannya pembunuhan...
PRD | Partai Rakyat Demokratik
Komnas HAM Siapkan Terobosan untuk Penyelesaian Ka...
Dialog Kemanusiaan : Napak Tilas Sejarah 17 Titik ...
Palu sebagai Roll Model Rekonsiliasi Korban Pelang...
Menelusuri Jejak Kerja Paksa Tapol 65 di Kota Palu
Semaoen: "Dewan Rakyat Cuma Komedi Omong Kosong"
Wangsit Sarwo Edhie Wibowo
Membongkar Sambil Mengukuhkan Kekerasan Budaya
►
September
(179)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(42)
►
Juni
(30)
►
Mei
(53)
►
April
(30)
►
Maret
(46)
►
Februari
(40)
►
Januari
(48)
►
2016
(1284)
►
Desember
(26)
►
November
(24)
►
Oktober
(85)
►
September
(83)
►
Agustus
(51)
►
Juli
(138)
►
Juni
(164)
►
Mei
(346)
►
April
(244)
►
Maret
(76)
►
Februari
(25)
►
Januari
(22)
►
2015
(438)
►
Desember
(32)
►
November
(85)
►
Oktober
(116)
►
September
(98)
►
Agustus
(24)
►
Juli
(10)
►
Juni
(21)
►
Mei
(9)
►
April
(11)
►
Maret
(19)
►
Februari
(9)
►
Januari
(4)
►
2014
(94)
►
Desember
(7)
►
November
(4)
►
Oktober
(16)
►
September
(15)
►
Juli
(10)
►
Juni
(7)
►
Mei
(2)
►
April
(18)
►
Maret
(3)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
►
2013
(113)
►
Desember
(8)
►
November
(7)
►
Oktober
(19)
►
September
(20)
►
Agustus
(6)
►
Juli
(13)
►
Juni
(11)
►
Mei
(15)
►
April
(6)
►
Maret
(2)
►
Februari
(5)
►
Januari
(1)
►
2012
(85)
►
Desember
(6)
►
November
(8)
►
Oktober
(16)
►
September
(21)
►
Agustus
(3)
►
Juli
(10)
►
Juni
(1)
►
Mei
(3)
►
April
(5)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
►
2011
(71)
►
Desember
(2)
►
November
(5)
►
Oktober
(16)
►
September
(9)
►
Agustus
(11)
►
Juli
(2)
►
Juni
(1)
►
April
(10)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(10)
►
2010
(65)
►
Desember
(6)
►
November
(1)
►
Oktober
(11)
►
September
(26)
►
Agustus
(8)
►
Juni
(4)
►
Mei
(2)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
Januari
(5)
►
2009
(30)
►
Desember
(2)
►
November
(1)
►
Oktober
(8)
►
September
(3)
►
Agustus
(5)
►
Juli
(4)
►
April
(1)
►
Maret
(1)
►
Februari
(4)
►
Januari
(1)
►
2008
(23)
►
Desember
(1)
►
November
(6)
►
Oktober
(4)
►
September
(1)
►
Juni
(1)
►
Mei
(2)
►
April
(2)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(1)
►
2007
(24)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
Oktober
(5)
►
September
(12)
►
Agustus
(1)
►
Juli
(1)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
2006
(3)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
2005
(3)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
April
(1)
►
2004
(2)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
2003
(6)
►
Oktober
(1)
►
September
(3)
►
Juli
(1)
►
Juni
(1)
►
2002
(2)
►
Juli
(2)
►
2001
(4)
►
November
(1)
►
Oktober
(1)
►
Juli
(1)
►
Mei
(1)
►
2000
(5)
►
Oktober
(1)
►
September
(2)
►
Juli
(2)
►
1999
(1)
►
Juli
(1)
►
1998
(2)
►
Desember
(1)
►
Oktober
(1)
►
1996
(1)
►
Oktober
(1)
►
1981
(1)
►
Juli
(1)
Recent Posts
Recent Posts Widget
Your browser does not support JavaScript!
0 komentar:
Posting Komentar