Sabtu, 16/07/2016 05:25 WIB
REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office
Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Turki mengambil alih pemerintah dan
memberlakukan darurat militer. Administrasi pemerintahan yang telah
kehilangan legitimasi dipaksa untuk menarik diri.
Dua jembatan di Istanbul bahkan ditutup satu arah oleh militer, dan kendaraan militer menghalangi jalan.
(bir)
Stasiun televisi negara, TRT, seperti dikutip CNN menyiarkan hal
itu. “Demi perdamaian bangsa, militer mengambil alih pemerintahan,”
terang penyiar, Sabtu (16/7).
Beberapa unit militer Turki telah berusaha berontak. Perdana
Menteri Turki Binali Yildrim mengatakan, hal itu tidak akan pernah
berhasil.
“Pemberontakan adalah upaya melawan demokrasi dan kehendak rakyat.
Mereka yang berusaha berontak akan membayar harga termahal,” ujar
Yildrim kepada kantor berita Anadolu.
Militer Turki telah mengeluarkan pernyataan resmi dan diterbitkan
di beberapa media lokal di Turki dan dilaporkan oleh Reuters. Mereka
mengklaim telah sepenuhnya menguasai Turki.
“Militer telah sepenuhnya menguasai Turki untuk menjaga tatanan
demokrasi, aturan hukum dan hubungan internasional harus tetap menjadi
prioritas,” kata Militer Turki.
Hingga saat ini, belum ada verifikasi independen, baik yang mengklaim maupun yang bertanggung jawab di Turki.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengungkapkan bahwa ia telah
menerima laporan terkait apa yang terjadi di Turki. “Saya tidak memiliki
rincian. Saya berharap akan ada perdamaian, stabilitas dan kontinuitas
di Turki,” imbuh dia dari Moskow.
Sebuah laporan dari Kedutaan Besar AS di Ankara menyebutkan, jet
militer terbang rendah di atas kota dan Istanbul selama sekitar satu
jam.
Dua jembatan di Istanbul bahkan ditutup satu arah oleh militer, dan kendaraan militer menghalangi jalan.
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160716052505-134-145082/militer-turki-kudeta-pemerintahan-erdogan/
0 komentar:
Posting Komentar