Selasa, 26/04/2016 11:37 WIB
Kuburan massal korban tragedi 1965 di Alas Plumbon, Mangkang, Semarang. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Semarang, CNN Indonesia
--
Sejumlah aktivis hak asasi manusia di Semarang, Jawa
Tengah, akan mengirim surat ke Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum
dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Surat itu berisi data soal
keberadaan kuburan massal korban tragedi 1965.
Kuburan massal itu, ujar Koordinator Perkumpulan Masyarakat Semarang untuk Hak Asasi Manusia Yunantyo Adi, ada di kawasan Hutan Plumbon, Mangkang, Semarang.
"Kami akan bantu Pak Luhut. Ini di Semarang, berhasil kami temukan lokasinya bahkan sudah kami beri tanda dengan nisan,” ujar Yunantyo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Para pegiat HAM Semarang akan meminta pemerintah untuk menggali kuburan massal di Plumbon itu, sekaligus melakukan pemeriksaan forensik atas beberapa jasad atau tulang yang ada di dalamnya.
Kuburan massal korban tragedi 1965 di Hutan Plumbon ditemukan pegiat HAM Semarang pada tahun 2015. Di lokasi itu, diduga ada 24 jenazah yang dikubur dalam satu lubang.
Salah seorang warga setempat dahulu menyaksikan 24 orang yang diduga aktivis Partai Komunis Indonesia ditembak mati oleh pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) di sekitar lokasi itu.
Kemarin, Luhut mengatakan meski selama ini banyak laporan yang menyebut
terdapat ratusan ribu orang mati akibat pelanggaran hak asasi manusia
periode 1965, tak ada satu kuburan massal pun yang ditemukan pemerintah.
Jika kuburan massal itu ada, kata Luhut, ia akan langsung mendatanginya. “Silakan tunjukkan, Menkopolhukam akan pergi dengannya (orang yang bisa menunjukkan kuburan massal korban 1965),” kata Luhut.
Presiden Jokowi telah meminta Luhut untuk mencari bukti fisik terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia 1965.
Kuburan massal itu, ujar Koordinator Perkumpulan Masyarakat Semarang untuk Hak Asasi Manusia Yunantyo Adi, ada di kawasan Hutan Plumbon, Mangkang, Semarang.
"Kami akan bantu Pak Luhut. Ini di Semarang, berhasil kami temukan lokasinya bahkan sudah kami beri tanda dengan nisan,” ujar Yunantyo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Para pegiat HAM Semarang akan meminta pemerintah untuk menggali kuburan massal di Plumbon itu, sekaligus melakukan pemeriksaan forensik atas beberapa jasad atau tulang yang ada di dalamnya.
Kuburan massal korban tragedi 1965 di Hutan Plumbon ditemukan pegiat HAM Semarang pada tahun 2015. Di lokasi itu, diduga ada 24 jenazah yang dikubur dalam satu lubang.
Salah seorang warga setempat dahulu menyaksikan 24 orang yang diduga aktivis Partai Komunis Indonesia ditembak mati oleh pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) di sekitar lokasi itu.
Jika kuburan massal itu ada, kata Luhut, ia akan langsung mendatanginya. “Silakan tunjukkan, Menkopolhukam akan pergi dengannya (orang yang bisa menunjukkan kuburan massal korban 1965),” kata Luhut.
Presiden Jokowi telah meminta Luhut untuk mencari bukti fisik terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia 1965.
Kuburan massal korban tragedi 1965 di Alas Plumbon, Semarang, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426113757-20-126556/pegiat-ham-surati-luhut-beri-data-kuburan-massal-korban-1965/
0 komentar:
Posting Komentar