Rappler | 12:28 PM, April 19, 2016
Berbagai versi jumlah korban pembunuhan massal 1965
JAKARTA, Indonesia — Letnan Jenderal (Purn) TNI Sintong Panjaitan mempertanyakan data yang menyebutkan jumlah korban tragedi 1965 bisa lebih dari 500.000 jiwa.
“Saya heran, pembohongan apa ini?” kata Sintong saat membuka acara Simposium Nasional: Membedah tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Senin, 18 April.
Simposium berlangsung selama dua hari dan berakhir hari ini, Selasa, 19 April.
Mengutip data yang dikumpulkan oleh tim pencari fakta buatan Presiden Soekarno, Fact Finding Commission (FFC), Sintong mengatakan jumlah korban yang tercatat sebanyak 80.000 jiwa.
Dalam publikasi-publikasi yang pernah diterbitkan hingga beberapa tahun terakhir, angka pasti mengenai jumlah korban memang belum diketahui.
Berdasarkan hasil riset Redaktur Mingguan Mahasiswa Indonesia Rum Aly yang tertulis dalam buku Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966 terbitan 2006, jumlah korban berkisar antara 1 hingga 2 juta.
Sementara menurut pemimpin Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) saat itu, Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, seperti tertulis dalam buku G30S: Fakta atau Rekayasa yang ditulis Julis Pour, jumlah korban adalah 3 juta jiwa.
Lain lagi halnya dengan versi Komnas HAM. Dalam hasil riset yang diterbitkan pada 2012, Komnas HAM memperkirakan angka korban berada di kisaran 500 ribu hingga 3 juta jiwa.
Sedangkan berdasarkan tulisan sutradara dokumenter Jagal dan Senyap, Joshua Oppenheimer, yang dipublikasian di New York Times pada September 2015, jumlah korban pembunuhan mencapai lebih dari 500 ribu.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban tragedi 1965.
Sumber: Rappleom
0 komentar:
Posting Komentar