Untuk Tere Liye yang menulis ini "Komunis itu sudah terbukti membunuh
Ade Irma Suryani, itulah kenapa mereka semua layak mendapat balasannya"
---
Apa maksud Anda bicara begitu? Apakah menurut Anda nenek saya
Soetarni, misalnya, layak mendapat sesuatu yang bukan ia lakukan?
Dipenjara selama 13 tahun lebih, dalam penjara yang tak manusiawi sama
sekali di Plantungan, dipisahkan dari tujuh anaknya bahkan hamil dan
melahirkan dalam tahanan, dan tidak diberitahu apakah suaminya dibunuh
atau masih hidup, hanya karena dia menjadi istri seorang Njoto? Maaf
saya bicara kasar dengan Anda!
YANG MEMBELA TERE LIYE UNTUK MENERIMA STATUS INI SILA UNFRIEND SAYA KALAU TIDAK SUKA STATUS INI LEWAT DI BERANDA YA.
F*** you kalau Anda menulis itu dengan maksud BAHWA RATUSAN RIBU EKS
TAPOL 1965 itu baik PKI atau bukan, Gerwani atau bukan, Soekarnois atau
bukan, Sosialis atau bukan, dan sebagainya, berhak mendapatkan sesuatu
yang mereka sama sekali tidak mereka lakukan, yaitu kejahatan
sebagaimana yang dituduhkan kepada mereka. TOLONG SCREENSHOT STATUS
SAYA, SAMPAIKAN KEPADA PENULIS POPULER ITU. Sewaktu berumur 3 tahun,
Arifin C Noer yang sahabat ayah saya tertarik pada kemanisan saya untuk
memerankan tokoh Ade Irma Suryani dalam film propaganda G30S dimana
pakde saya Umar Kayam berperan sebagai Soekarno. Tetapi, karena saya
ternyata lebih muda dari tinggi saya (saya bongsor waktu kecil), jadi
saya tidak mendapat peran itu. Pembunuh Ade Irma dan dalangnya saja yang
berhak untuk dihukum. Orang-orang seperti nenek saya Soetarni tidak
berhak mendapatkannya, Tere Liye !!!
*Soetarni istri Njoto adalah sepupu Nenek saya Soemartiyah, dari trah
Mangkunegara III dan ketika saya kecil dia yang baru keluar dari
Plantungan ikut mengasuh dan membesarkan saya sebagai tetangga kami di
Jakarta.
____
https://www.facebook.com/gayatriwmns/posts/10209414713586477?fref=nf
Minggu, 10 April 2016
Gayatri Wedotami Muthari untuk Tere Liye
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar