Kamis, 14/04/2016 22:57 WIB
Para anggota YPKP '65
memindahkan pertemuan yang didatangi kelompok intoleran, ke LBH Jakarta,
Kamis (14/4). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia
--
Tema 1965 sekali lagi masih menjadi isu sensitif di
Indonesia. Pertemuan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966
(YPKP '65) di Jawa Barat, Kamis (14/4) dibubarkan oleh sekelompok
intoleran.
Pertemuan itu bertujuan menyiapkan pembahasan untuk Simposium Nasional '65, gelaran simposium pertama yang akan mempertemukan pelaku dan korban tragedi 1965 dengan mediator pemerintah Indonesia. Simposium diselenggarakan pada 18 sampai 19 April di Jakarta.
Simposium itu rencananya dihadiri pihak terkait seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dahulu menjadi eks tapol. YPKP '65 termasuk diundang dalam kegiatan nasional itu.
Itu akan menjadi perbincangan besar dan serius pertama soal 1965 di Indonesia. Simposium itu merupakan langkah positif setelah lebih dari 50 tahun luka menganga tragedi 1965 tidak dibicarakan.
Menurut pesan berantai yang beredar, pertemuan YPKP '65 yang akan membahas simposium itu siang tadi didatangi dan dibubarkan kelompok massa yang berkaitan dengan agama dan aparat pemerintah.
Pertemuan di Jawa Barat memang dibatalkan, namun YPKP '65 memutuskan memindahkan diskusinya ke LBH Jakarta.
Sekitar pukul 22.30 WIB ini, bus rombongan yang berisi sekitar 60 orang nan sepuh baru sampai di Jakarta, menurut penuturan Dodo dari LBH Jakarta yang dihubungi CNNIndonesia.com.
"Bisnya baru datang dari arah Cililitan, silakan kemari saja," kata Dodo yang. Pihaknya membutuhkan bantuan untuk mengakomodasi kebutuhan logistik para anggota YPKP '65 itu. Malam ini, mereka rencananya bermalam di LBH Jakarta yang beralamat di Jl Diponegoro No 74.
"Ada ibu-ibunya sekitar 20 orang dari 60 orang," ujar Dodo menyebutkan detailnya. (rsa)
Pertemuan itu bertujuan menyiapkan pembahasan untuk Simposium Nasional '65, gelaran simposium pertama yang akan mempertemukan pelaku dan korban tragedi 1965 dengan mediator pemerintah Indonesia. Simposium diselenggarakan pada 18 sampai 19 April di Jakarta.
Simposium itu rencananya dihadiri pihak terkait seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dahulu menjadi eks tapol. YPKP '65 termasuk diundang dalam kegiatan nasional itu.
Itu akan menjadi perbincangan besar dan serius pertama soal 1965 di Indonesia. Simposium itu merupakan langkah positif setelah lebih dari 50 tahun luka menganga tragedi 1965 tidak dibicarakan.
Menurut pesan berantai yang beredar, pertemuan YPKP '65 yang akan membahas simposium itu siang tadi didatangi dan dibubarkan kelompok massa yang berkaitan dengan agama dan aparat pemerintah.
Pertemuan di Jawa Barat memang dibatalkan, namun YPKP '65 memutuskan memindahkan diskusinya ke LBH Jakarta.
Sekitar pukul 22.30 WIB ini, bus rombongan yang berisi sekitar 60 orang nan sepuh baru sampai di Jakarta, menurut penuturan Dodo dari LBH Jakarta yang dihubungi CNNIndonesia.com.
"Bisnya baru datang dari arah Cililitan, silakan kemari saja," kata Dodo yang. Pihaknya membutuhkan bantuan untuk mengakomodasi kebutuhan logistik para anggota YPKP '65 itu. Malam ini, mereka rencananya bermalam di LBH Jakarta yang beralamat di Jl Diponegoro No 74.
"Ada ibu-ibunya sekitar 20 orang dari 60 orang," ujar Dodo menyebutkan detailnya. (rsa)
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160414225708-20-124073/pertemuan-ypkp-65-di-jabar-diungsikan-ke-lbh-jakarta/
0 komentar:
Posting Komentar