Sabtu, 21 Mei 2016 - 15:31 wib
Syamsul Anwar Khoemaeni
Jurnalis
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP, Hasto Kristianto meminta pembongkaran makam korban kekerasan 1965 tidak dilihat dari perspektif politik. Pengungkapan kasus ini dinilainya sebagai pembelajaran bagi bangsa Indonesia.
"Pembongkaran makam itu, kalau kita tidak usah dilihat sebagai persoalan politik. Juga tidak dikedepankan persoalan masa lalu. Itu sebagai pembelajaran ke depan. Bahwa negara harus melindungi warga negara," ujar Hasto di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/5/2016).
Menurut Hasto, aparat harus mengedepankan proses hukum dalam melihat kasus kekerasan 1965. Ia menampik jika pembongkaran makam dilakukan untuk mengungkit kembali luka lama.
"Gagasan yang saya dengar bukan untuk mengungkap, bukan untuk membongkar kembali. Tapi untuk memperkuat, menatap masa depan dengan menyembuhkan luka masa lalu," imbuhnya.
Di lain sisi, kemunculan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI) menurutnya bukanlah persoalan utama yang perlu ditanggapi.
"Buat kami yang jadi persoalan utama ialah ketertinggalan. Kita tidak perlu menciptakan persoalan yang mengganggu persatuan nasional (PKI). Ketika kita melakukan sesuatu pro-kontra pasti ada. Harus berbesar hati membuka dialog terlebih dahulu," tandasnya. (day)
http://news.okezone.com/read/2016/05/21/337/1394422/pdip-pembongkaran-makam-pki-bukan-untuk-membuka-luka-lama
0 komentar:
Posting Komentar